BAGI yang beranggapan berkebun pangan hanya soal menenteng sekop, membuat lubang, lalu menanam, tunggu dulu. Satu hal perlu dipastikan: kandungan nutrisi dalam tanah.

Mengikuti cara berkebun organik, menebarkan kompos atau mulsa ke permukaan tanah mungkin cukup untuk menambahkan nutrisi. Namun kesuksesan berkebun tergantung pada sehat atau tidaknya tanah dalam jangka panjang. Kondisi tanah yang lebih baik akan meningkatkan produktivitas serta kualitas tanaman.
Bagaimana membuat tanah kebun lebih baik untuk jangka panjang?
1. Lakukan Pelapisan (Layering)

Tanah pada bedeng dapat diberi lapisan-lapisan lewat dua teknik: gali (dig) atau tanpa gali (no dig). Pada teknik pertama, lapisan teratas tanah digali secukupnya, kemudian diberi lapis demi lapis bahan-bahan organik serta tanah. Pada teknik tanpa gali, lapisan-lapisan bahan organik dan tanah cukup ditumpuk-tumpuk di atas permukaan tanah hingga ketinggian tertentu.
Layering bisa diartikan membuat kompos langsung pada tanah, sehingga ketika bahan-bahan organik terurai, nutrisi langsung diserap oleh tanaman. Banyak sekali bahan organik yang dapat dijadikan lapisan-lapisan penyubur tanah. Daun-daun hijau, daun-daun kering, jerami, batang tanaman, ranting tanaman, kertas biasa, kertas koran, kertas kardus, kulit buah, kulit kacang-kacangan, dan bahan-bahan yang cepat terurai lain bisa dimanfaatkan. Semakin kecil potongan-potongannya, semakin cepat bahan-bahan organik terurai oleh perubahan suhu dan mikroorganisme.

Anda membutuhkan jasa seorang penerjemah akademik? Hubungi Bekabuluh (Dalih Sembiring) melalui dlhbiring@gmail.com atau di +62 812-6085-0859. Layanan di bidang ini meliputi penerjemahan dan/atau pengeditan artikel ilmiah, tesis (skripsi, tesis, disertasi), abstrak tesis, proposal penelitian, laporan penelitian, berbagai dokumen (non-legal) institusi pendidikan, dan sebagainya. Kunjungi laman testimonial untuk melihat komentar beberapa klien yang telah menggunakan layanan penerjemahan akademik dari Bekabuluh.
Teknik pelapisan bahan-bahan organik juga bermacam-macam. Ada yang asal mencampurkan, ada pula yang menatanya: letakkan ranting dulu, kemudian daun hijau, lalu daun kering atau kertas, lalu kotoran binatang, dan terakhir tanah sebelum diulang lagi dari daun hijau sampai ketinggian bedeng dirasa cukup. Ada juga teknik yang mengutamakan penggunaan batang dan ranting kayu — namanya hugelkultur — dengan tujuan agar tanah tetap basah oleh kelembaban yang diserap oleh kayu.

2. Tambahkan Kotoran Binatang

Untuk mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik oleh suhu tinggi dan mikroorganisme, sekaligus untuk menambahkan unsur-unsur hara berkadar tinggi khususnya nitrogen, tambahkan kotoran binatang (manure) di permukaan tanah atau dalam proses layering. Utamakan kotoran dari binatang pemakan rumput/sayuran seperti sapi, kambing, kuda, ayam, atau kelinci.
Untuk meminimalisir kontaminasi bibit-bibit penyakit, gunakan manure dari peternak rumahan atau peternakan kecil. Disarankan pula untuk menggunakan kotoran yang sudah dibiarkan selama tiga bulan (sudah dibiarkan di kandang selama tiga bulan; atau berada dalam kompos selama tiga bulan sebelum ditabur; atau beri jeda tiga bulan antara penaburan kotoran dan pemanenan tanaman khususnya yang diambil umbi atau daunnya).
Harap perhatikan agar manure yang sudah ditabur tidak mengalir atau meresap ke dalam aliran air bawah tanah, sumur, sungai, atau kolam, sebab nitrogen dalam kadar tinggi dapat merusak ekosistem air.
3. Sayangi Makhluk-makhluk Mungil

Tanah adalah rumah bagi makhluk-makluk kecil. Di dalam tanah yang sehat, milyaran organisme mikro — mulai dari yang kasat mata seperti cacing hingga yang tak kasat mata seperti bakteri — melakukan proses penguraian bahan-bahan organik agar menjadi nutrisi bagi tanaman. Mereka juga membuat rongga-rongga kecil sehingga udara bisa masuk ke tanah.
Dua poin sebelumnya, yakni melakukan pelapisan tanah serta pemberian kotoran binatang, termasuk cara untuk menyayangi dan mengembangbiakkan makhluk-makhluk mungil ini. Cara lainnya adalah dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, entah itu pestisida, herbisida, maupun pupuk non-organik. Selain berbahaya bagi kesehatan manusia, bahan-bahan tidak alami tersebut juga dapat memusnahkan mikroorganisme bermanfaat yang sesungguhnya merupakan modal utama terjaganya kesuburan tanah.
Contoh lain adalah dengan tidak menginjak dan tidak menggemburkan tanah bedeng yang sudah jadi. Bayangkan, setelah bedengmu jadi dan makhluk-makhluk kecil tadi mulai beraktivitas untuk membuatnya subur, tiba-tiba mereka terinjak di bawah kakimu, atau tercerai-berai oleh cangkul. Nah, apalagi kalau yang digunakan adalah alat-alat berat seperti traktor. Untuk menjaga kesuburan tanah, seperti sudah disebutkan di atas, tambahkan saja bahan-bahan organik termasuk kotoran binatang ke permukaan bedeng, sehingga proses penggemburan tanah secara alami terus berlanjut, nutrisi bagi tanaman terus tersedia, dan makhluk-makhluk mungil yang kita sayangi hidup damai dalam rumahnya.
4. Pekerjakan Ayam

Kok ayam dipekerjakan?
Kalau mereka senang, kenapa tidak? Apabila ukuran kebun mencukupi, mengurung ayam di posisi yang berpindah-pindah dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini tentunya tidak dilakukan di atas bedeng-bedeng yang sudah jadi.
Saat ayam dikurung, masukkan berbagai macam bahan organik (kalau bisa sekaligus kotoran ternak) bersama mereka. Ayam akan mengorek-ngorek dan mematuk-matuk bahan-bahan organik untuk mencari makan, sehingga rumput, daun, ranting, kertas, dll. langsung menjadi potongan-potongan yang lebih kecil di permukaan tanah. Ingat, semakin kecil potongan-potongan bahan organik, semakin cepat pula mereka diurai oleh mikroorganisme, apalagi dengan adanya kotoran ayam yang tercampur.
Tips: Mengurung ayam di bawah pohon buah berarti membiarkan mereka memakan larva-larva lalat buah yang hidup di dalam buah busuk yang berjatuhan.
5. Tebarkan Mulsa Organik

Mulsa (mulch) adalah apapun yang menutupi permukaan tanah dengan tujuan menjaga kelembaban tanah, menghalangi sinar matahari agar rumput tidak tumbuh, serta menyediakan nutrisi tambahan.
Bahan-bahan non-organik seperti batu atau plastik bisa digunakan, tapi tujuan memberi nutrisi tambahan tidak akan tercapai. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan bahan-bahan organik seperti potongan rumput, jerami, kulit-kulit buah atau kacang, kertas, dll. sebagai mulsa. Lama-kelamaan, mulsa akan terurai dan turut memberi nutrisi bagi tanaman. Setelah beberapa bulan, jangan lupa tambahkan lapisan mulsa baru.
6. Tanam Mulsa Hidup & Legume
Kenal tanaman semanggi?

Semanggi termasuk tanaman penutup permukaan tanah, sekaligus dapat mengikat nitrogen pada akarnya. Karena semanggi cepat berkembang, semakin lebar permukaan tanah yang ditutupinya, semakin terjaga pula kelembabannya. Tak hanya itu, tiap kali daunnya rontok, ada dua manfaat yang timbul. Pertama, daunnya yang membusuk menjadi kompos, dan ada nitrogen pada akarnya yang akan terlepas ke dalam tanah untuk diserap tanaman lain.
Akan tetapi, tidak semua tanaman menyukai nitrogen dalam kadar tinggi, misalnya cabai, tomat, dan terong. Untuk tanaman-tanaman seperti ini, coba manfaatkan tanaman lain untuk menutupi dan menjaga kelembaban tanah, misalnya pegagan atau mint.
Di antara tanam-tanaman yang akarnya dapat mengikat nitrogen, sebagian besar di antaranya adalah tumbuh-tumbuhan dalam familia leguminosa (Leguminoceae, disebut juga Fabaceae atau Papilionaceae), yakni tanaman yang menghasilkan polong-polongan dan kacang-kacangan. Dan tanam-tanaman ini tentunya tidak terbatas pada kacang tanah atau buncis saja, namun juga yang berbentuk pohon seperti turi, petai cina, hingga pohon asem. Menanam pohon-pohon ini bisa menjadi cara sederhana namun efektif dalam menjaga kesuburan tanah, sehingga tak heran apabila para petani menanami tepi-tepi sawah mereka dengan petai cina, misalnya.
7. Manfaatkan Rumput

Banyak pencinta berkebun yang benci dengan rumput, dengan alasan mereka mengganggu pertumbuhan tanaman produktif. Menggunakan bahan kimia pembunuh rumput bukan solusi yang tepat. Cara paling baik untuk mencegah pertumbuhan rumput adalah dengan mulsa.
Akan tetapi, bukan berarti rumput tidak bermanfaat sama sekali. Beberapa rumput memiliki sistem akar yang sangat panjang sehingga mampu menghunjam ratusan sentimeter ke dalam tanah. Tanaman-tanaman yang memiliki kemampuan ini dapat menyerap beragam mineral yang berasal dari lapisan bebatuan bumi. Mineral-mineral ini kemudian disimpan di daun. Potong rumput-rumput tersebut, jadikan kompos atau mulsa, maka mineral-mineral tadi pada akhirnya akan diserap oleh tanaman-tanaman pangan di kebunmu.
8. Tumpang Sari & Rotasi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ada beragam tumbuhan yang ketika ditanam berdampingan dapat saling membantu. Kecocokan ini dapat terjadi pada tingkat terkecil — tingkat molekuler. Bayangkan satu tumbuhan menyerap nutrisi dari tanah atau udara, kemudian ia bersedekah dengan membagi-bagikannya kepada tetumbuhan lain. Hal ini bisa terjadi ketika tanaman tersebut masih hidup atau ketika daun, akar, ranting, atau keseluruhan tumbuhan tersebut rontok dan membusuk atau mati. Interaksi seperti ini termasuk dalam kategori tumpang sari: ada saripati kehidupan yang ditumpangkan oleh satu tanaman ke tanaman lain (silakan kunjungi link ini untuk mencari tahu tanaman-tanaman apa saja yang cocok ditanam berdampingan, kemudian lakukan eksperimen tumpang sarimu sendiri).
Sistem rotasi kebun juga dapat menjaga kandungan nutrisi dalam tanah. Bayangkan satu bedeng ditanami cabe, tomat, dan bawang, lantas satu bedeng lain ditanami kacang-kacangan dan sawi. Bedeng pertama menyerap banyak nitrogen namun tidak memiliki tanaman yang dapat mengembalikan unsur tersebut ke tanah. Bedeng kedua memiliki kacang-kacangan yang menjaga keberadaan kandungan nitrogen. Ketika musim berganti dan bedeng harus ditanami kembali, mengubah letak cabe, tomat, dan bawang ke bedeng kedua, kemudian kacang-kacangan dan sawi ke bedeng pertama akan menjaga/memperbaiki kandungan nitrogen di kedua bedeng.

Sudah bisa membayangkan bagaimana mengaplikasikan kedelapan tips tadi di kebunmu? Tidak perlu ragu untuk bereksperimen, selama langkah-langkah yang kamu ambil bertanggung jawab. Selamat menanam, dan selamat menjaga kesuburan tanah!
Wow, I’m so happy to find your blog. Even though I do what you have written, it is so wonderful to see others doing it too. You care about your food/soil/planet and that is such a beautiful thing to see. May you continue to grow healthy food! To your good health! Koko:)